💧 Allah Tidak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Allah

BukanAllah yang butuh kita, tapi kita yang butuh Allah “Bang Uray” @urayafiif Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَآءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ WJtoday Bandung - Hidup kita semuanya adalah ujian dan cobaan dari sang Khaliq, miskin dan kaya, susah atau senang, bahkan siang dan malam. Semua itu adalah ujian, tapi perlu diingat bahwa Allah menguji kita sesuai dengan kemampuan kita. Kita hidup di dunia ini adalah ladang akhirat, dan selama kita masih hidup di dunia ini, Allah pasti akan menguji kita Iniyang selama ini tidak kita rasakan. Tidak kita sadari. 2.Mengenal diri . Kita selama ini merasa telah benar. Beribadah siang-malam membuat kita bukan makin mendekat sama Allah malah makin menjauh dari Allah. Kita disuruh Allah untuk mencari diri yang ada di dalam batang tubuh ini. Bukan untuk shalat dengan memperdebatkan arah kiblat. 1 Hidup Ringan. Hidup itu harus pasrah, agar hidup terasa ringan. Cak Lontong. Quotes berisi nasihat agar kita selalu pasrah kepada Allah di atas mestinya dapat meningkatkan keimananmu. Bahwasanya, berserah diri kepada Yang Maha Kuasa membuat segala cobaan yang terjadi terasa lebih mudah dilalui. 2. Janganjangan Kita Merasa Sudah Tak Butuh Allah? Sekitar 3 tahun lalu, Cak Nun pernah berkelakar di Kenduri Cinta, bahwa dalam beberapa tahun kedepan kita akan melihat banyak sekali kelucuan-kelucuan yang akan membuat kita semakin tertawa melihat banyak peristiwa yang terjadi di Indonesia. Dan ternyata, kelakar Cak Nun saat itu benar-benar ByTabung Wakaf. November 18, 2015. 10:44 am. “Berbahagialah orang yang disibukkan dengan aibnya sendiri, sehingga ia tidak sempat memperhatikan aib orang lain.” (HR Al-Bazzar, dengan Sanad hasan) Sahabat, sesungguhnya Allah senantiasa menutupi aib yang ada pada diri kita, maka janganlah sekali-kali kita sibuk mengorek aib orang lain 2 Semakin Berilmu Semakin Takut Kepada Allah. 3. Memupuk Rasa Takut Kepada Allah. 4. Jangan Merasa Aman. 5. Tapi Jangan Putus Asa. Pernahkah kita tersadar bahwa lancangnya kita melakukan hal-hal yang dilarang agama, meninggalkan perintah agama, dan meremehkan ajaran-ajaran agama itu semua karena betapa minimnya rasa takut kita Pastinya Kita Selalu Butuh Allah! A + A-Print Email. Allah tidak pernah membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah. Allah memerintahkan kita Ibadah, Sholat kepada-Nya, semata-mata untuk kepentingan kita. Allah menjanjikan memberikan kita ketentraman dengan mengingat-Nya, bukan? Ingat firman Allah yang ini: Jamanyang baru adalah jaman Anugerah. Dan jaman itu terjadi setelah peristiwa Pentakosta sampai dengan saat ini. Iman adalah dari Allah. Roma 12 : 3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, Wyz0em. Rabu, 24 Zulqaidah 1444 H / 2 Oktober 2013 1439 wib views By Asya Nabilla Sahabat, pernahkah kalian berfikir, Allah memerintahkan kita untuk beribadah. Lantas apakah Allah membutuhkan Ibadah kita? Apakah Allah membutuhkan kita untuk menghamba kepada-Nya? Sekali-kali tidak, Sahabat. Allah tidak pernah membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah. Allah memerintahkan kita Ibadah, Sholat kepada-Nya, semata-mata untuk kepentingan kita. Allah menjanjikan memberikan kita ketentraman dengan mengingat-Nya, bukan? Ingat firman Allah yang ini “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” QS. Ar-Ra’d 28 Kalau kita nggak mau sholat, apakah Allah rugi? Tidak! Allah nggak rugi sama sekali. Karena yang nantinya galau, gundah, gelisah, ya diri kita sendiri. Yang nantinya sengsara di alam kuburnya dan di akhiratnya, ya yang ninggalin shalat itu sendiri. Ngaruh ke Allah nggak? Nggak sama sekali. Jadi yang butuh siapa? Allah yang butuh kita atau kita yang butuh Allah? Jelas kita yang butuh Allah. Segala apa yang Allah perintahkan kepada kita itu sebenarnya hanya untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah tidak akan rugi apa pun jikalau kita tak melaksanakan apa yang Dia perintahkan. Tanpa kita puji pun, Allah sudah terpuji. Tanpa kita sucikan pun, Allah sudah Mahasuci. Allah tidak butuh kita! Tapi kitalah yang membutuhkan-Nya. . . . Kalau kita nggak mau sholat, apakah Allah rugi? Tidak! Allah nggak rugi sama sekali. . . Kalau kita berpaling dari Allah, apakah Allah rugi kehilangan makhluk yang hina seperti kita? Sekali-kali tidak! Karena akan ada makhluk Allah yang lain yang lebih mencintai-Nya dan lebih taat pada-Nya dibandingkan kita yang akan menggantikan kita. Allah tidak akan rugi sedikit pun. Coba lihat firman Allah berikut يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ “Wahai sekalian manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru untuk menggantikan kamu. Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” QS. Fathir 15-17 Allah Maha Kaya, Allah Maha Sempurna, Allah Maha Suci, Allah Maha Besar, Allah Maha segalanya. Apakah masih juga berfikir kalau Allah butuh kita? Tidak, Sahabat. Kitalah yang membutuhkan Allah. Kalaupun kita sudah menjalankan perintahnya, apakah itu juga akan menjamin kita masuk Surga-Nya? Tidak juga. Sesungguhnya karena Kasih Sayang Allah-lah kita bisa masuk ke dalam Surga-Nya. Makanya sahabat, yuk kita berlomba-lomba memperebutkan perhatian Allah, memperebutkan kasih dan sayang-Nya agar kita layak masuk ke dalam surga-Nya. Bagaimana caranya? Ya kita laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya, berlomba-lomba dalam kebaikan, dan terus berusaha memperbaiki diri agar menjadi manusia yang bermanfaat. ^^ “Ya Allah, Terimalah segala amal dan ibadah yang telah kami lakukan. Ampunilah segala dosa yang pernah kami perbuat di dunia ini. Ya Allah, berilah selalu petunjuk-Mu, rahmat-Mu, dan hidayah-Mu kepada kami semua. Bimbinglah kami menuju surga yang KAU janjikan, Ya Rabb. Aamiin.” Jadi, siapa yang butuh? Kita atau Allah? Kita lah PASTINYA! ^o^ [PurWD/ Kirimkan tulisanmu yang keren ke smartteen semoga menjadi amal nyata kita untuk agama tercinta ini. Dan semoga juga banyak yang tercerahkan dengan tulisan-tulisan kamu yang keren-keren… ditunggu ya!!! AYO KIRIM ARTIKEL SMART TEEN PENGGUNCANG DUNIA! Ayo Smart teen, kirimkan tulisan kamu yang mampu mengguncang dunia! Tunjukkan pada dunia bahwa remaja Islam siap menghadapi tantangan dan serangan arus globalisasi media yang cenderung mendeskreditkan kesucian dan keagungan islam. Tunjukkan keberanian dan pengorbanan cara kamu dan bagaimana kamu tunjukkan kegigihan kamu kalo islampengorbanangue Sebarkan bahwa tulisan dan amar ma'ruf kamu bagi Islam adalah sikap final melanggengkan keberkahan di muka bumi Allah azza wa jala... Kirimkan Tulisan kamu hingga 11 November 2013 ke alamat redaksi smart teen smartteen Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk. Kebanyakan orang yang enggan beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala merasa tidak membutuhkan pertolongan dari-Nya. Padahal tanpa-Nya, kita akan dengan sangat mudah terombang-ambing dalam fananya dunia. Kita tidak akan mampu lagi membedakan mana yang baik ataupun yang tidak baik bagi kita. Dan mengira bahwa setiap kejadian demi kejadian memang terjadi begitu saja tanpa adanya campur tangan Allah. Mungkin kita lupa bahwa Allah Maha Pengatur Segalanya, Maha Kaya pemilik alam semesta ini. Sehingga kita enggan untuk beribadah hanya kepada-Nya. Allah menegaskan dalam surat Fathir ayat 15 bahwa Allah Azza Wa Jalla sama sekali tidak membutuhkan ibadah kita, tapi justru kitalah yang membutuhkannya. “Hai manusia, kamulah yang membutuhkan kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji.” QS. Fathir 15 Bentuk ibadah yang harusnya kita laksanakan adalah taat pada perintah-Nya dengan mengikuti apa yang disyariatkan oleh Rasulullah shollallohu alaihi wassalam. Tujuannya tak lain hanya untuk kebaikan kita, agar kita memperoleh ketenangan batin yakni cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika kita memperoleh ridho dan cinta-Nya maka terbukalah jalan kebaikan menuju apa yang kita cita-citakan yakni surga yang kekal dan abadi. Kehidupan di dunia mungkin akan penuh dengan lika-liku cobaan, namun ketika mampu untuk beribadah kepada-Nya, hati kita akan lapang dan sabar. Ketentraman dan kebahagiaan pun akan terpancar dari diri kita. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan yang paling dicintainya daripada yang lain.” Maka, ketika iman kita meningkat seharusnya kita juga mampu menghadapi persoalan hidup yang semakin rumit. Karena kita mempunyai Allah yang akan membantu kita mencari jalan keluar atas setiap permasalahan. Kita akan belajar bahwa hanya Allahlah tempat kita berharap dan bergantung, bukan kepada makluk ciptaan-Nya ataupun kepada yang lainnya. September 24, 2010 oleh khayats Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah butuh dengan sholat yang kita kerjakan. Akan tetapi, kitalah yang butuh untuk shalat kepadaNya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah zat yang maha kaya di atas segala makhluk ciptaanNya. Dan semua makhluk ciptaanNya butuh Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Wahai sekalian manusia, kamulah yang butuh kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru untuk menggantikan kamu. Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah”. QS. Fathir 15-17 Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan mereka, lahir dalam keadaan telanjang tanpa alas kaki, dalam keadaan telapak tangan yang tidak berisi sesuatu apapun, dalam keadaan tubuh yang lemah, akal yang kaku yang tidak bisa membedakan antara biji kurma dan biji kerikil, dalam keadaan tidak mampu memberi kebaikan atau mencegah mara bahaya dari diri-diri mereka sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memberikan makanan, kekuatan, kesehatan, akal, kekayaan, menundukkan langit dan bumi untuk mereka dan memberikan segala macam nikmat-Nya baik yang terlihat ataupun yang tidak terlihat oleh mata. Apakah setelah semua pemberian yang melimpah ini -dan dialah raja di atas segala raja serta di tangan-Nyalah segala perbendaharaan yang ada di langit dan di bumi apakah Allah Subhanahu wa Ta’ala masih merasa butuh kepada shalat yang kita lakukan..? Sama sekali tidak!! Akan tetapi shalatlah yang menjadi bukti jelas akan kecintaan kita kepada-Nya, rasa terima kasih atas segala karunia-Nya serta rasa syukur akan segala nikmat-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang meremehkan shalat ini telah diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berbagai macam kenikmatan sebagaimana yang diberikan kepada kita bahkan terkadang mereka diberi kenikmatan jauh lebih melimpah. Akan tetapi kita bersyukur atas segala nikmat tersebut sedang mereka mengingkarinya seolah-olah lupa akan hari ketika ia dilahirkan, hari dimana ia tidak memiliki apapun. Dan lalai akan hari ketika ia berjumpa dengan kematian, hari dimana ia meninggalkan segala sesuatu yang mereka bersenang-senang dengannya dan mereka akan dihisab atas semua itu, padahal mereka telah lancang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan enggan untuk beribadah kepadaNya. Maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Allah Azza wa Jalla berfirman “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. QS. Ghafir 60 Wahai orang yang meninggalkan sholat… Kenapa engkau memaksakan diri untuk memeluk agama Islam kalau memang engkau tidak butuh dengannya..? Lalu kenapa engkau tidak melaksanakan shalat kalau memang engkau yakin dengannya..? Apakah engkau benci apabila ada yang mengatakan “engkau adalah hamba yang taat dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala..?” Ataukah engkau lebih senang apabila ada yang mengatakan “engkau adalah orang yang fasik dan menentang Allah Subhanahu wa Ta’ala..?” Bagaimana mungkin engkau mentaati perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala..? Apakah pemimpin-pemimpinmu lebih tinggi kekuasaannya dan lebih mulia urusannya disisimu dibanding Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa..? Tentu saja Allah lebih tinggi dan lebih mulia. Suatu ketika Husain bin Ubaid radhiyallohu anhu menemui Rasulullah Sholallohu Alaihi wa Sallam sambil mencela dan mengancam dikarenakan tindakan Rasulullah Sholallohu Alaihi wa Sallam dalam menentang orang-orang kafir Quraisy serta sikap Beliau dalam meremehkan angan-angan mereka dan mencela sesembahan-sesembahan mereka, maka Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam memberikan penjelasan kepadanya dan membantah kata-katanya yang bathil dengan kata-kata yang benar. Ia pun patuh dan beriman, padahal sebelumnya hatinya sangatlah keras dan jauh lebih keras daripada sebuah batu. Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bertanya kepadanya “Wahai Husain, berapa banyak tuhan yang engkau sembah?” Ia menjawab “Tujuh di permukaan bumi dan satu di atas langit”. Lalu Nabi Sholallohu Alaihi wa Sallam bertanya lagi “Apabila engkau tertimpa musibah kepada siapa engkau berdoa?” Ia menjawab “Yang berada di atas langit”. Maka Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam bersabda “Hanya ia saja yang mampu mengabulkan doamu, lalu engkau menyekutukannya dengan yang lain? Wahai Husain masuk Islamlah engkau! Niscaya engkau selamat.” Aku nasihatkan kepadamu wahai orang yang meninggalkan sholat, yang lalai dari Zat yang selalu mengawasimu dan lupa dari apa-apa yang telah menantimu Shalatlah! Niscaya engkau akan selamat dari Siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat pedih. Dan sungguh sangat memalukan apabila engkau memohon kepadanya di waktu sulit, namun melupakan di waktu senang. Disalin dari buku “Kenapa Saya Harus Sholat..? Sebuah Risalah Penggugah Jiwa” karya Asy-Syaikh Abdur Rauf Al-Hanawi Artikel

allah tidak butuh kita tapi kita butuh allah